Jumat, Juli 11, 2014

Ini adalah Indonesia

Hei, kita tinggal di negara yang sama kan? di bawah bendera yang sama, mempunyai hari kemerdekaan yang sama? lalu kenapa harus ada peperangan diantara kita. jujur akhir akhir ini nafasku sesak memikirkan nasib bangsa ini kedepannya.

Menyinggung  tentang masa kampanye kemarin, sebenarnya kampanye pemilihan presiden kemarin adalah kampanye yang paling kejam sepanjang sejarah Indonesia. kenapa saya berani bilang seperti itu toh duapuluh tahunpun belum sampai? Mungkin pertanyaan semacam itu pantas di tanyakan kepada saya. setidaknya dua pemilihan presiden sebelumnnya saya sudah bisa mengerti tentang kampanye. di tahun 2004 umur saya sudah sembilan tahun, umur tersebuut sudah culup bagi setiap anak untuk mengerti keadaan sosial sekitarnya. Masa pemilihan berikutnya saat itu saya sudah menginjak kelas 9 smp tentu saja saya sudah mengerti lebih jauh tentang apa yang menreka bicarakan, dan tahun ini, inilah pertamakalinya saya memilih dan seperti dalam artikel sebelumnya saya sempat bingung dan sempat lima kali mengganti pilihan. Mungkin media saat ini suah sangat canggih untuk berkampanye dan mereka memanfaatkannya secara membabibuta. Begitu juga yang dikatakan reporter TVRI bahwa mediamasa saat ini sudah dimanfaatkan untuk kepentingan politik secara membabibuta. Parahnya lagi mereka bahkan saling melakukan kampanye negatif satu sama lain. Kampanye terkejam ini juga saya dapat simpulkan dari beberapa pendukung yang bersifat sanngat agresif di media sosial (Social network), mereka bahkan tak segan menjatuhkan fitnah terhadap kandidat lawan.


sudahlah, toh jika saya teruskan juga akan menjadikan konfllik berkepanjangan, saya memposting ini hanya untuk memperingatkan, siapapun yang akan menjadi presiden mereka harus kalian hormati. Jadi jangan jadikan 'kalah' alasan untuk berperang nantinya, ingat kita adalah Indonesia

Senin, Juli 07, 2014

Kampanye di Social network?

Jika ada yang menyuruhku berkampanye di media sosial bagaimana? jujur saja aku akan menolaknya karna akhir- akhir ini saya sangat terganggu dengan kampanye yang ada di media sosial. Risih? bukan sekedar itu yang kurasakan, namun kadang yang berkampanye di media sosial ini juga sudah melupakan kalau dirinya adalah manusia. Kenapa saya bilang seperti itu? loh bukannya mereka menjatuhkan capres lawannya dengan cara yang sangat kejam? mereka bahkan tidak segan menjatuhkan fitnah yang kejam? mereka justru cenderung mengintimidasi dalam menggunakan kata- katanya. Menjatuhkan saingannya serendah mungkin dan mengangkat kandidat yang mereka dukung setinggi mungkin.

Jujur saja saya sebagai pemilih pemula merasa kebingungan dan hampir lima kali mengganti pilihan saya. Ya, sebuah gambar mengingatkanku mungkin saja mereka sedang mencari nafkah, makanya mereka melakukan itu. Setelah itu akhirnya saya dapat menentukan pilihan saya setelah saya melihata gambar itu :). Mungkin jika kampanye yang mereka lakukan hanya menggangkat kandidat yang mereka dukung tak akan terganggu, namun "Menjatuhkan lawan" bukanlah hal yang patut di lakukan!!!

Sudahlah lagipula sekarang ini bulan Ramadhan, setidaknya saya jadi mengetahui kandidat mana yang sangat memaksakan untuk memilih pihaknya dan mana yang tidak. Jika saya teruskan materi mungkin akan terbawa emosi. Ini hanya peringatan saja bahwa ada banyak pengguna Sosmed yang terganggu dengan model kampanye di Social Network yang seperti itu. Jangan ulangi lagi dipemilihan berikutnya !!